Kes pertama Covid-19 ditemui di Wuhan, China pada akhir 2019. Hingga kini, penyebaran penyakit ini telah berlaku di pelbagai negara di seluruh dunia dan bahkan berjuta-juta orang telah dijangkiti virus korona ini. Dalam kes positif Covid-19 yang disahkan, berita tersebut sering menyebut istilah penyebaran tempatan. Walau bagaimanapun, makna istilah itu mungkin tidak diketahui oleh semua orang. Jadi apa maksudnya?
Makna penularan virus korona tempatan
Penyebaran tempatan adalah penularan jangkitan yang berlaku di masyarakat setempat. Kewujudan virus tersebut telah merebak di dalam komuniti itu sendiri sehingga seseorang dapat dijangkiti tanpa perlu melakukan perjalanan ke luar kawasan atau bertemu dengan orang asing di luar kawasan tersebut. Sebagai contoh, Orang X dijangkiti Covid-19 kerana dia mengidapnya dari orang positif di kawasannya. Ia berbeza dengan
kes yang diimport , di mana seseorang yang dijangkiti Covid-19 terdedah kepada virus semasa melakukan perjalanan ke luar negara. Sebagai contoh, orang Y pergi ke negara di mana terdapat kes positif Covid-19, maka dia dijangkiti dan kembali ke negaranya dengan virus, jadi ada risiko menjangkiti orang lain. Di 185 negara dengan kes positif Covid-19 terdapat penularan tempatan. Umumnya, orang yang dijangkiti akan menyebarkan virus kepada keluarga, rakan, dan orang di sekitarnya sehingga penularan tempatan berlaku.
Wilayah Indonesia dengan penghantaran tempatan
Di Indonesia sendiri, pemerintah telah menentukan wilayah mana yang termasuk dalam wilayah dengan transmisi lokal. Berdasarkan maklumat yang diperoleh dari halaman Infeksi Muncul Kementerian Kesehatan yang dikemas kini pada 30 April 2020, berikut adalah daftar wilayah Indonesia dengan penularan lokal:
- DKI Jakarta
- Sumatera Utara (Bandar Medan)
- Sumatera Barat (Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Kota Bukittinggi, Kota Pariaman)
- Riau (Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Kota Dumai)
- Jambi (Bandar Jambi)
- Sumatera Selatan (Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kota Palembang, Kota Prabumulih)
- Lampung (Bandar Bandar Lampung)
- Kepulauan Riau (Kota Batam)
- Jawa Barat (Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi
- Jawa Tengah (Kota Surakarta, Kota Semarang)
- Jawa Timur (Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Gresik, Kota Surabaya)
- Banten (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan)
- Bali (Kabupaten Jembrana, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Bangli, Kabupaten Karang Asem, Kabupaten Buleleng, Kota Denpasar)
- Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur, Kota Mataram)
- Kalimantan Barat (Kota Pontianak)
- Kalimantan Tengah (Kota Palangka Raya)
- Kalimantan Selatan (Bandar Banjarmasin)
- Kalimantan Timur (Kota Balikpapan)
- Kalimantan Utara (Kabupaten Malinau, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kota Tarakan)
- Sulawesi Utara (Manado City)
- Sulawesi Selatan (Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kota Makassar)
- Sulawesi Tenggara (Bandar Kendari)
- Gorontalo (Bandar Gorontalo)
- Maluku (Bandar Ambon)
- Maluku Utara (Bandar Ternate)
- Papua Barat (Bandar Sorong)
- Papua (Kabupaten Mimika, Kota Jayapura)
- Larangan pulang ke rumah di tengah-tengah wabak Covid-19
- Virus korona berubah menjadi 33 jenis
- Petua untuk berpuasa di tengah-tengah wabak virus korona
Kepentingan mematuhi jarak fizikal dan larangan perjalanan
Transmisi tempatan menyumbang kes positif tinggi Covid-19 sehingga
jarak fizikal menjadi perkara yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan mengikuti protokol untuk menangani virus korona, risiko anda dijangkiti virus korona adalah lebih rendah. Oleh itu, jauhkan jarak lebih kurang 1 meter dari orang lain. Elakkan juga orang ramai dan lebih baik tinggal di rumah jika tidak ada keperluan yang sangat penting atau mendesak. Satu kajian baru dari
Universiti Sains dan Teknologi Huazhong, Wuhan, China menunjukkan bahawa
jarak fizikal mencegah lebih daripada 90% kemungkinan jangkitan antara 23 Januari hingga 18 Februari 2020. Dengan cara itu,
jarak fizikal Ini adalah satu-satunya cara untuk memutuskan rangkaian penghantaran Covid-19. Selain itu, rakyat Indonesia juga dilarang pulang untuk lebaran tahun ini. Kerana dikhuatiri akan terjadi penularan virus berskala besar, dan orang-orang yang akan pulang dapat membawa virus korona ke kampung halaman mereka. Oleh itu, patuhi larangan itu dengan bijak kerana memerlukan kerjasama dari seluruh masyarakat untuk segera mengatasi wabak ini.
