Tahun 2020 sepatutnya menjadi momen pelbagai acara sukan utama. Salah satunya adalah Minggu Sukan Nasional XX (PON) di Papua yang akhirnya diputuskan untuk ditunda hingga Oktober 2021. Sekarang, sementara menunggu XX / Papua PON diadakan, adalah idea yang baik untuk mengetahui sejarah yang pertama minggu sukan kebangsaan hingga sekarang. Di era moden seperti sekarang ini, PON terkenal sebagai alat membuktikan atlet serantau agar mereka dapat dimasuki memasuki pusat latihan kebangsaan (Pelatnas). Sementara itu, untuk wilayah tuan rumah, acara multi-olahraga tingkat tertinggi di Indonesia juga sering digunakan sebagai media untuk mempromosikan potensi daerah, terutama dari segi pelancongan. Semangat ini berbeza 180 darjah dari ketika PON pertama kali diadakan pada tahun 1948. Pada waktu itu, pemerintah memutuskan untuk mengadakan PON dengan semangat membina perpaduan dalam masyarakat Indonesia itu sendiri, serta bagian dari pengisytiharan kedaulatan Indonesia di mata masyarakat antarabangsa.
Sejarah mengadakan Minggu Sukan Negara yang pertama hingga kini
PON I adalah bagian dari pengisytiharan kedaulatan Indonesia. Sejak pertama kali diadakan pada tahun 1948, Minggu Sukan Nasional telah diadakan sebanyak 19 kali di hampir semua pulau di Indonesia. Secara keseluruhan, berikut adalah lokasi untuk Minggu Sukan Negara pertama hingga kini.
- PON I - Solo, Jawa Tengah (9-12 September 1948)
- PON II - Jakarta, DKI Jakarta (21 September - 28 Oktober 2951)
- PON III - Medan, Sumatera Utara (20-27 September 1953)
- PON IV - Makassar, Sulawesi Selatan (27 September - 6 Oktober 1957)
- PON V - Bandung, Jawa Barat (23 September - 1 Oktober 1961)
- PON VI - Jakarta, DKI Jakarta (8 Oktober - 10 November 1965)
- PON VII - Surabaya, Jawa Timur (26 Ogos - 6 September 1969)
- PON VIII - Jakarta, DKI Jakarta (4-15 Ogos 1973)
- PON IX - Jakarta, DKI Jakarta (23 Julai - 3 Ogos 1977)
- PON X - Jakarta, DKI Jakarta (19-30 September 1981)
- PON XI - Jakarta, DKI Jakarta (9-20 September 1985)
- PON XII - Jakarta, DKI Jakarta (18-28 Oktober 1989)
- PON XIII - Jakarta, DKI Jakarta (9-19 September 1993)
- PON XIV - Jakarta, DKI Jakarta (9-25 September 1996)
- PON XV - Surabaya, Jawa Timur (19-30 Jun 2000)
- PON XVI - Palembang, Sumatera Selatan (2-14 September 2004)
- PON XVII - Samarinda, Kalimantan Timur (6-17 Julai 2008)
- PON XVIII - Pekanbaru, Riau (9-20 September 2012)
- PON XIX - Bandung, Jawa Barat (17-29 September 2016)
- PON XX - Jayapura, Papua (2-13 Oktober 2021)
Dalam setiap pelaksanaannya, Minggu Sukan Negara pertama hingga kini mempunyai ciri tersendiri. Walau bagaimanapun, artikel ini hanya akan membincangkan acara PON I / Solo dan rancangan PON XX / Papua yang akan datang.
Sejarah PON I / 1948 Solo
Seperti disebutkan sebelumnya, PON I / Solo yang diadakan pada tahun 1948 adalah salah satu upaya pemerintah untuk menegakkan kedaulatan Indonesia, terutama di mata masyarakat internasional. Perjuangan di sebalik pelaksanaan PON I juga sangat berliku. Pada mulanya, pemerintah berusaha memasukkan Indonesia sebagai salah satu peserta dalam Olimpik London 1948. Namun, permintaan ini ditolak oleh Jawatankuasa Olimpik kerana Indonesia belum didaftarkan sebagai anggota PBB. Namun, Indonesia masih diundang sebagai pemerhati. Namun, perwakilan Merah-Putih membatalkan pemergian mereka kerana pemerintah kolonial terpaksa menggunakan pasport Belanda. Sebagai tindak balas terhadap sekatan Belanda, pemerintah mengambil inisiatif untuk membuat acara sukan domestik sendiri pada 9-12 September yang kemudian dikenali sebagai Minggu Sukan Negara I. PON I dihadiri oleh 600 atlet dari 13 tempat tinggal dan bertanding dalam 9 sukan , termasuk bola sepak. Sehingga kini, 9 September dikenali sebagai Hari Sukan Negara (Haornas).
PON XX / 2021 Papua
Tahun 2021 akan melakar sejarah baru sepanjang Minggu Sukan Negara pertama hingga kini. Untuk pertama kalinya, acara sukan pelbagai Indonesia ini akan diadakan di Papua, tepatnya di Kota Jayapura pada 2-13 Oktober 2021. Sebanyak 37 sukan akan dipertandingkan, yang selanjutnya dibahagikan kepada 56 disiplin dan 679 perlawanan nombor. Tidak kurang dari 6,442 atlet bersedia memperjuangkan pingat, termasuk bola sepak, akuatik, memanah, wushu, dan lain-lain. Semoga PON XX / Papua berjaya dan menjadi acara sukan yang akan menjadikan Indonesia bangga di mata dunia.